Minggu, 30 Mei 2010

Mungkin Hanya Dua Maskapai Angkut Haji




Jakarta(Pinmas)--Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines (SVA) mungkin akan menjadi maskapai yang akan mengangkut jamaah haji tahun ini. ``Kemungkinan besar dua maskapai itu,`` kata Sekretaris Direktur Jenderal Haji dan Umrah Kementerian Agama, Abdul Ghafur Djawahir, di Jakarta, Selasa (25/5).
Sejumlah maskapai penerbangan, pada 19 Mei 2010, dipanggil Komisi VIII DPR untuk meminta kemungkinan mereka menjadi mitra pemerintah mengangkut jamaah haji ke Tanah Suci. Saat itu, maskapai yang datang adalah Lion Air, Batavia Air, Garuda Indonesia, Saudi Arabian Airlines, dan Emirates Airlines.
Meski telah memiliki izin mendarat di Arab Saudi dan mengangkut jamaah umrah, Lion Air menyatakan belum siap mengangkut jamaah haji pada tahun ini. Dengan alasan, masa persiapan yang tak cukup. Hal yang sama juga tampaknya akan dialami oleh Batavia Air. Meskipun mereka sanggup menawarkan harga lebih rendah dibanding Garuda.
Menurut Abdul Ghafur, kalau melihat fakta yang ada, persiapan maskapai penerbangan tersebut tak akan mencukupi guna mengangkut jamaah haji tahun ini. Mereka juga baru mengawali penerbangan ke Arab Saudi pada 23 Mei 2010. Dengan kondisi itu, ia memperkirakan target mereka bukan tahun ini.
Apalagi, pada 6 Juni 2010 nanti sudah masuk penentuan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH). Ia mengungkapkan, pernyataan maskapai tersebut yang siap memberikan harga lebih rendah diyakini hanya untuk publikasi. Artinya, mereka ingin masyarakat tahu bahwa Batavia Air siap mengangkut jamaah haji Indonesia ke Tanah Suci.
Demikian pula dengan Emirates. Maskapai ini menyatakan tak bisa langsung terbang dari Indonesia ke Arab Saudi. Abdul Ghafur menyatakan, pesawat mereka harus transit terlebih dahulu di Abu Dhabi. ``Padahal, mereka diharuskan langsung terbang menuju ke Arab Saudi,`` ungkapnya.
Selain itu, kata dia, hingga saat ini baik Batavia Air maupun Emirates belum memberikan proposal penawaran harga yang mereka inginkan. Baru ada dua maskapai yang telah menyampaikan hal itu kepada pemerintah, yaitu Garuda Indonesia dan Saudi Arabian Airlines.
Namun Abdul Ghafur enggan menyebutkan besarnya harga yang ditawarkan oleh kedua maskapai itu.
Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, seusai bertemu de ngan Komisi VIII pada 19 Mei lalu menyatakan Garu da menawarkan biaya pe ner bangan sebesar 1.779 dolar AS atau Rp 16,9 juta.
Sumber Republika mengungkapkan, Saudi Arabian Airlines menyatakan telah menyerahkan tawaran besaran harga yang mereka inginkan kepada Kementerian Agama pada Jumat lalu, yaitu sebesar 1.795 dolar AS. Ini merupakan biaya rata-rata pemberangkatan jamaah dari embarkasi Medan, Batam, Jakarta, dan Surabaya.
Bisa turun
Anggota Panja BPIH DPR, Zainun Ahmadi, mengatakan, selama ini Garuda dan Saudi Arabian Airlines mengangkut jamaah dengan perbandingan 60 berbanding 40 persen. Kalaupun ada maskapai penerbangan lain yang bisa mengangkut jamaah pada tahun ini, diperkirakan hanya akan membidik bagian kecil saja.
Di sisi lain, ia masih berharap biaya penerbangan yang mencapai 50 persen lebih dari komponen BPIH, tahun ini bisa lebih rendah. Sebenarnya, bisa saja biaya itu turun hingga 200 dolar AS. Sebab, sebenarnya ada sejumlah komponen biaya penerbangan yang bisa dikurangi.
Zainun mencontohkan maskapai penerbangan sebenarnya bisa mengangkut kargo atau penumpang ketika pulang saat pemberangkatan atau berangkat saat pemulangan.
 

Tidak ada komentar:

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review