Kamis, 12 Juli 2012

REPUBLIKA.CO.ID, BENGKULU -- Menteri Agama RI, Suryadharma Ali mengatakan, sangat memungkinkan terjadinya perbedaan soal penetapan awal Ramadhan pada tahun ini. Pasalnya, Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah sudah sejah jauh jari memutuskan awal Ramadhan jatuh pada 20 Juli 2012.

Sementara Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat antara 19 atau 20 Juli 2012 mendatang. Menteri yang juga menjabat Ketua DPP PPP itu menjelaskan, berdasarkan perhitungan badan hisab rukhyat, Kemenag belum ada kepastian terkait awal Ramadhan. (baca: Tentukan Awal Ramadhan, Kemenag Gelar Sidang Isbat)

Namun, diperkirakan puasa akan dimulai pada 21 berdasarkan itjimak (konjugsi) yang terjadi pada 19 Juli pada pukul 11.25 WIB, dengan posisi hilal sekitar 1,31 derajat. Karena hilal di bawah dua derajat, maka sulit dilakukan melalui rukhyat. Sehingga, lanjut Menag, akan mengunakan standar istikmal atau mengunakan umur bulan syakban selama 30 hari.

Ditambahkan SDA, kalau pengertian rukhyat itu sendiri adalah aktivitas mengamati visibilitas hilal, atau penampakan bulan sabit yang nampak pertama kali setelah terjadinya itjimak. Apabila sudah nampak maka pada saat Maghrib waktu setempat telah memasuki bulan puasa.

Disinggung soal Muhamadiyah yang lebih dulu menetapkan awal bulan puasa pada 20 Juli 2012, menurutnya keputusan itu merupakan hak warga Muhammadiyah. "Kalau mereka lebih dulu menetapkan awal Ramadhan itu tidak apa-apa," sebut Menag menandaskan.
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review